Tim Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) “Tarawangsa” ikut membantu melestarikan alat musik tradisional Indonesia. Tim yang beranggotakan Berlian Gemma Putra mahasiswa Ilmu Hukum 2018, Abie Dhimas Al Qoni Fatarrudin mahasiswa Teknik Mesin 2015 dan Justin mahasiswa Ilmu Hukum 2018 memulai bisnis ini sejak tahun 2018 hingga sekarang. Bergerak di bidang industri kreatif tarawangsa kini memiliki berbagai jenis produk alat musik nusantara diantaranya; kecapi jentreng, rebab jangkung, karinding dan celempung. Gemma dkk memiliki tempat produksi di Jl. Rajawali, Ngebel, Kec. Gamping, Bantul. Tarawangsa mempromosikan produknya dengan mengikuti pentas atau pameran seni di Yogyakarta dan sekitarnya.
Tim Tarawangsa diberikan kepercayaan pendanaan melalui program Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2021 yang diadakan oleh Kemdikbudristek Republik Indonesia. Kegiatan KBMI berlangsung dari bulan Juli hingga November 2021. Tim ini juga dibimbing oleh David Efendi, S.IP., MA., dosen jurusan Ilmu Pemerintahan UMY dan juga mendapat pendampingan usaha melalui Divisi Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (SEBI) Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA UMY).
Menurut Gemma, Tarawangsa memiliki visi mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya sebagai identitas jati diri masyarakat nusantara melalui kesenian, ungkapnya.
“Misi kami yaitu mengenalkan warisan budaya alat musik nusantara serta memberikan edukasi karya cipta alat musik tersebut kepada generasi muda penerus bangsa,” tambahnya. (aul)