Masa Ta’aruf Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Mataf UMY), telah berlangsung pada 30 Agustus sampai 16 September 2022. Diikuti kurang lebih 5500 mahasiswa baru tahun ini UMY mengadakan mataf secara offline.
Rangkaian acara pada mataf universitas kali ini dimulai pada tanggal 30, 31, 1 dimana setiap fakultas mengadakan technical meeting. Pada technical meeting ini panitia setiap fakultas menyampaikan kepada mahasiswa baru terkait apa saja yang harus dibawa, apa yang diperbolehkan, lalu ada yang tidak diperbolehkan. Selanjutnya di tanggal 4 nya mengadakan world rekor, yaitu agenda memecahkan rekor dunia dengan memainkan wayang terbanyak dengan dalang terbanyak. Setelahnya di tanggal 5 dan 6 koreografi. Kemudian di tanggal 12 itu hari h mataf universitas, tanggal 13 mataf fakultas, di tanggal 14 mataf prodi, terakhir 15 dan 16 itu osdi
Mataf tahun ini mengusung tema “Manifestasi Nilai Profetik Mencerahkan Insan Bestari”. Manifestasi adalah sebuah perubahan perwujudan dari ungkapan jadi tidak hanya berangan-angan atau hanya ucapan tabu tapi diwujudkan dengan perbuatan manifestasi nilai-nilai profetik, nilai nilai kenabian entah dari akhlaknya entah dari perbuatanya, sikapnya dan lain sebagainya.
“Mengapa mengusung tema tersebut dikarenakan kondisi Indonesia saat ini yang lunturnya budaya, degradasi moral dan sebagainya, makanya kita ingin mahasiswa baru UMY memanifestasi nilai-nilai profetik. Inputnya kita menerapkan nilai-nilai profetik outputnya yaitu menjadi sesosok insan yang bestari. Bestari itu sesosok insan yang memiliki wawasan yang luas dan berintelektual” ujar Muhammad Iqra Malikul Alim selaku ketua Mataf UMY 2022, pada Senin (12/09/2022).
Alim juga menuturkan untuk maskot mataf tahun ini mengangkat logo bergambar singa. Hal ini dikarenakan mataf tahun ini mencari sosok yang bisa membawa perubahan. “Singa itu dihutan menjadi sosok pemimpin, dan singa ini bukan hewan buas yang paling besar, yang paling besar ada gajah, si paling tinggi ada jerapah si paling cepat ada ceetah. Tetapi mereka bukan yang memimpin hutan, jadi makanya kami mengambil singa, bukannya kita mencari si paling tapi kita mencari sosok yang bisa membawa perubahan” jelas Alim.
Alim berharap untuk mahasiswa baru bisa menjadi sesosok pemuda yang berani dan bijaksana. “Saya berharap kepada teman-teman semua mahasiswa baru,itu mejadi sesosok abhiseva, jadi teman-teman lihatlah maskot kita, kita berani membuat keputusan, kita berani mengambil sikap tapi dengan bijaksana” tutup Alim.